...
Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

Beranda » Blog » Pemanfaatan Pelepah Sawit Menjadi Pupuk Organik

Pemanfaatan Pelepah Sawit Menjadi Pupuk Organik

Diposting pada 7 December 2021 oleh Admin / Dilihat: 1.389 kali / Kategori:

Sobat RAS. Seperti yang kita ketahui bersama Kelapa sawit merupakan komoditi yang nihil limbah, semua bagian pohonya memiliki manfaat masing-masing.  Seperti halnya pelepah sawit memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik.  Pemanfaatan pelepah sawit ini menjadikan lahan perkebunan bebas dari tumpukan pelepah sawit.  Saat ini seperti yang kita ketahui tumpukan pelepah sawit tersebut menjadi satu jalur diantara pohon sawit menjadi gawangan mati.

Pelepah sawit masih belum dimanfaatkan secara maksimal oleh para petani dan pelaku usaha sawit, sehingga pelepah sawit biasanya hanya ditumpuk, dibuang dan dibakar begitu saja, hasilnya pembakaran tersebut malah bisa meningkatkan polusi udara sebagai pemicu kerusakan lingkungan.  Penumpukan pelepah sawit juga sangat mengganggu dalam penerapan alat mekanisasi pertanian diperkebunan sawit.  Sebagai contoh alat mekanisasi yang terganggu adalah penerapan mesin perawatan kelapa sawit.  Maka dari itu pelepah sawit sebaiknya diolah menjadi limbah yang produktif dan menghasilkan, salah satunya adalah memanfaatkan pelepah sawit menjadi pupuk organik.

Pelepah kelapa sawit secara umum terbagi menjadi 3 bagian, yaitu daun, rachis dan petiole.  Daun yang menempel pada pelepah kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pengomposan dapat dilakukan pengecilan ukuran melalui pencacahan. Rachis dan petiole pada pelepah kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai mulsa organik.  Rachis dan petiole dapat dimanfaatkan melalui mekanisme pengempaan.

Pengempaan menyebabkan jaringan ikat dalam rachis dan petiole menjadi rusak sehingga lebih mudah terurai ditanah dan dapat membantu asupan hara bagi tanaman. Sifat fisik dari daun dan pelepah sawit diantaranya adalah panjang pelepah 675.89 cm dengan berat pelepah 9.5 kg. Dimensi lebar maksimum dan minimum pelepah adalah 180 mm dan 11 mm, tinggi maksimum dan minimum pelepah adalah 64.5 mm dan 23.5 mm.

Daun sawit potensial dikonversi menjadi pupuk organik melalui proses pengomposan.  Dengan cara mencacah pelepah sawit yang keras menjadi serbuk yang halus siap untuk di proses menjadi bokasi.  Metode pengomposan bokashi dianggap lebih baik dari pada metode lainnya berdasarkan pertimbangan pengurangan massa dan kadungan N, P, K dan rasio C/N.  Menurut Pahan (2008) pelepah sawit mengandung 2,4-2,8% nitrogen, 0,15-0,18 phosphor, 0,90-1,20% kalium dan 0,25-0,4% unsur Magnesium serta unsur hara lainnya. Kandungan haranya yang lengkap akan menghasilkan pupuk organik yang bermutu untuk mensuplai kebutuhan tanaman.

Nah.  Mesti ada yang bertanya, apa sih bokasi itu? Bokhasi adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artificial oleh populasi berbagai macam microba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobic atau anaerobik.  Sedangkan proses bokhasi adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat bokhasi adalah mengatur dan mengontrol proses alami
tersebut agar bokhasi dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator bokhasi. Indriani (2012).

Dimensi cacah daun sawit berukuran lebih kecil lebih direkomendasikan terkait dengan kemampuan mikroorganisme yang lebih baik dalam mengurai bahan organik yang berukuran lebih kecil. Kombinasi proses pengomposan dengan metode bokashi dengan ukuran cacahan daun sawit 2 cm dan durasi pengomposan 10 minggu dipilih sebagai kombinasi kondisi proses pengomposan yang optimal.

Kini telah hadir mesin pencacah daun sawit dan pengempa pelepah sawit,  mesin telah berhasil dirancangan dengan tiga unit utama yaitu unit penggunting daun sawit, pengempa pelepah sawit dan pencacah daun sawit.  Hal ini mempermudah pengolahan pelepah sawit menjadi pupuk organik.  Namun jika anda belum mempunyai alat ini, anda bisa melakukannya telebih dahulu denga cara manual, namun mengingat kerasnya pelepah sawit untuk dihancurkan, sebaiknya anda menggunakan alat pencecah (chopper) untuk mempermudah pekerjaan anda.

Biaya pengelolaan pelepah sawit merupakan fungsi dari biaya pengumpulan pelepah sawit, transportasi pelepah sawit, proses pengomposan dan aplikasi kompos ke lapangan. Ada dua skenario yang digunakan dalam menganalisis kelayakan finansial penggunaan mekanisasi dalam penanganan pelepah sawit.

Skenario pertama adalah tempat pengolahan kompos berada di titik pusat afdeling. Skenario kedua adalah membangun dua unit pengolahan limbah pelepah sawit dalam satu afdeling. Analisis finansial dari kedua skenario tersebut menunjukkan bahwa samasama layak untuk diusahakan. Perbandingan antar parameter analisis finansial dari skenario yang dicoba menunjukkan bahwa skenario pertama lebih unggul dari pada skenario kedua.

Jumlah biaya yang diinvestasikan pada skenario pertama adalah sebesar Rp 3,842,031,932 dengan nilai NPV, Net B/C, IRR, PBP, BEP masing-masing adalah Rp 766,518,333, 1.25, 25%, 8.09 tahun, 23,290.72 ton. Model pengelolaan yang dirancang dapat dijalankan dengan baik untuk menghitung biaya dan pendapatan yang diperoleh dalam pengelolaan pelepah sawit secara mekanis secara menyeluruh. Model pengelolaan pelepah sawit terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antar komponen-komponen yang terlibat dalam pengelolaan pelepah sawit.

Perubahan nilai input atau masukan dari setiap komponen akan mempengaruhi nilai komponen yang lain. Model pengelolaan pelepah sawit secara mekanis merupakan suatu kajian rekayasa yang dapat digunakan untuk merancang usaha pengelolaan pelepah sawit pada perkebunan kelapa sawit. Model pengelolaan pelepah sawit menjadi kompos dan mulsa yang dibangun menunjukkan bahwa pengelolaan pengelolaan pelepah sawit menjadi kompos dan mulsa dapat dipersiapkan dari periode penanaman dan akan berakhir 5 tahun sebelum periode replanting.

Demikian pembahasan tentang pemanfaatan pelepah sawit menjadi pupuk organik yang bisa bernilai ekonomi tinggi jika diolah dengan benar dan maksimal.

Source info: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83521

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Bagikan ke

Pemanfaatan Pelepah Sawit Menjadi Pupuk Organik

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Pemanfaatan Pelepah Sawit Menjadi Pupuk Organik

Social Media & Marketplace

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Seraphinite AcceleratorOptimized by Seraphinite Accelerator
Turns on site high speed to be attractive for people and search engines.