Tips Pemupukan pada Musim Hujan Agar Pupuk Tidak Mudah Tercuci!
Musim hujan dapat menyebabkan perkara dalam hal pencucian nutrisi dari pupuk di tanah. Berikut tips untuk menghindarinya!
Kegiatan penting sebagai faktor penentu dari produktivitas tanaman adalah pemupukan. Tujuan dari pemupukan adalah untuk memberikan nutrisi tambahan pada tanah agar diserap oleh tanaman dalam proses pertumbuhannya. Pertumbuhan tanaman dapat lebih optimal jika nutrisi tersedia dalam jumlah yang cukup dan berimbang.
Namun, kehilangan unsur hara setelah kegiatan pemupukan sering kali terjadi. Hal ini diakibatkan oleh pencucian, erosi, run off, dan penguapan. Ketika musim hujan, kehilangan unsur hara terjadi melalui leaching atau pencucian. Pencucian atau leaching merupakan proses hilangnya hara karena terbawa pergerakan air tanah dari lapisan atas ke bawah sampai kedalaman tertentu.
Proses ini bersifat spesifik dan dipengaruhi oleh sifat fisik dan kimia tanah, jenis pupuk dan kelarutannya, curah hujan, faktor tanaman, dll. Berikut beberapa tips agar pemupukan di musim hujan terhindar dari pencucian.
1. Aplikasi Pemupukan yang Tepat
Pemupukan yang berlebihan dapat menjadi masalah utama dalam pencucian unsur hara. Oleh karena itu, prinsip pemupukan berimbang berupa tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat cara, dan tepat sasaran perlu diterapkan. Aplikasi pemupukan secara tepat ini akan mencegah pupuk terbuang sia-sia akibat tercuci oleh air hujan.
Saat curah hujan tinggi, sebaiknya pupuk diberikan dengan cara disemprot atau ditugal. Pemberian pupuk dengan cara ditugal (dibenamkan dalam lubang berakaran tanaman) harus ditutup kembali dengan tanah. Hindari pemberian pupuk dengan cara dikosor untuk menghindari kondisi tanah yang semakin lembab. Pemberian pupuk secara ditabur di sekitar tanaman juga meningkatkan risiko pupuk terbuang dan tercuci ke lingkungan.
Air hujan mengandung unsur nitrogen yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, pemberian pupuk nitrogen saat musim hujan perlu dikurangi dosisnya. Namun, pupuk fosfor dan kalium tetap diperlukan untuk merangsang pembungaan. Sifat asam pada air hujan juga membuat kebutuhan pupuk kalsium atau dolomit meningkat untuk menaikkan pH tanah. Pupuk kalsium diaplikasikan dengan cara disemprotkan sementara kapur dolomit diaplikasikan dengan cara ditaburkan ke tanah di sekitar tanaman lalu dipendam.
2. Menggunakan Pupuk yang Bersifat Slow Release
Pupuk slow release melepaskan unsur hara secara perlahan. Unsur hara dilepaskan sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman. Kelebihan dari pupuk ini adalah tidak mudah menguap dan tidak mudan mengalai pencucian sehingga tersedia untuk tanaman dalam jangka waktu lama. Teknologi compaction compound menjadikan pupuk ini memiliki sifat demikian. Pupuk mempunyai konsistensi kandungan unsur hara makro dan mikro dalam setiap butirannya sehingga sesuai dengan kebutuhan tanaman.
3. Mengganti Kehilangan Unsur Hara Akibat Pencucian
Apabila pencucian telah terjadi, maka unsur hara yang hilang harus digantikan ketersediaannya. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan keberlanjutan kesuburan tanah. Penggantian hara yang hilang dapat dilakukan dengan menambahkan pupuk kandang, kompos, dan bahan organik lain ke dalam tanah. Pupuk-pupuk organik tersebut akan memperbaiki kesuburan tanah dan berdampak pada peningkatan produktivitas. Bahan-bahan organik yang terdapat di dalamnya juga mengikat air dan tanah sehingga pencucian dapat dihindari.
Demikian tips dalam menghindari pencucian pupuk saat musim hujan tiba. Semoga bermanfaat ya sobat.
Tips Pemupukan pada Musim Hujan Agar Pupuk Tidak Mudah Tercuci!
Dalam dunia pertanian atau perkebunan kita tidak bisa lepas dari Pupuk, Baik Organik mapun anorganik. akhir-akhir ini petani sudah banyak... selengkapnya
Sobat RAS. Seperti yang kita ketahui bersama Kelapa sawit merupakan komoditi yang nihil limbah, semua bagian pohonya memiliki manfaat masing-masing. ... selengkapnya
Tulisan dimuat di Harian Medan Bisnis Edisi Senin, 19 Januari 2015 – http://mdn.biz.id/n/141678/ Oleh: Ir. Syarif Bastaman, M.Sc. “Sudah ada... selengkapnya
Sobat RAS. Secara fisik, 50% dari tanah tersusun atas mineral dan bahan organik, sedangkan 50% sisanya terdiri atas ruang pori... selengkapnya
Seperti yang kita kietahui bersama, penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatankan produktifitas lahan dan dapat mencegah dehidrasi lahan. ... selengkapnya
Hallo sahabat RAZ.. masih ragu dengan kemampuan pupuk organik nogan yuk simak video testimoni dari mereka Video Testimoni Penggunaan Biofungisida... selengkapnya
TTKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit) di Indonesia adalah limbah padat pabrik kelapa sawit yang jumlahnya sangat melimpah. Jika dihitung produksi... selengkapnya
Pemberian aplikasi Pupuk Organik Biofungisida NOGAN pada tanaman dimulai dari benih dan juga pada bibitan terbukti mampu menjadikan tanaman tumbuh... selengkapnya
Sobat RAS, seperti kita ketahui jamur ganoderma adalah adalah penyakit utama kelapa sawit yang menyerang perkebunanan sawit di Indonesia. Awalnya... selengkapnya
Sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam pengolahan kelapa sawit menghasilkan limbah, salah satu residu utama kelapa sawit adalah tandan kosong... selengkapnya
Dekomposer EB DEC adalah biodekomposer berbahan aktif jamur pengurai bersifat termofilik yang diformulasi khusus untuk mendekomposisikan janjang kosong sawit, prinsip… selengkapnya
Rp 268.500Pupuk Organik Micorin adalah konsorsium jamur mikoriza arbuskular dan bakteri rizosfir/bakteri akar tanah untuk membantu akar tanaman meningkatkan penyerapan unsur hara dari… selengkapnya
Rp 680.000Pupuk Organik Lumbrico Plus Pupuk Organik Lumbrico Plus adalah pupuk organik, dimana bahan organik yang digunakan adalah satu-satunya yang mengandung… selengkapnya
Rp 231.250Produk NOGAN TRICHO BASSIANA adalah biopestisida yang DAHSYAT, HANDAL dan RAMAH untuk mengendalikan hama insekta yang menyerang tanaman. Mengandung bahan… selengkapnya
Rp 160.000NOGAN TRICHODERMA Sebagian besar jamur patogen maupun serangga pengganggu umumnya memiliki dinding sel yang terbuat dari chitin. Cara efektif mematikan jamur… selengkapnya
Rp 160.000Biofungisida NOGAN adalah biofungisida berbasis Trichoderma spp, untuk tanaman pangan, holtikultura dan tanaman perkebunan seperti sawit, karet dan HTI. PENTING… selengkapnya
Rp 330.000
Saat ini belum tersedia komentar.