Tips Jitu Undang Cacing Tanah Dengan Tandan Kosong (Tankos) Kelapa Sawit
TTKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit) di Indonesia adalah limbah padat pabrik kelapa sawit yang jumlahnya sangat melimpah. Jika dihitung produksi tandan kosong atau sering disebut dengan tankos ini kurang lebih 23% dari volume tandan buah segar (TBS) yang diolah. Maka apabila satu estate luasnya 10.000 ha dengan pabrik kelapa sawit (PKS) 60 ton TBS per jam, maka setiap hari akan dihasilkan tankos minimal 200 ton atau dalam satu generasi 20 tahun akan menghasilkan tankos minimal 1 juta ton tankos.
Sobat RAS, seperti hal yang sudah kita ketahui bersama bahwa tankos ini merupakan sumber bahan organik yang volumenya sulit tergantikan dengan sumber bahan organik yang lain. Apabila bahan organik didalam tanah banyak, ini bisa menjadi salah satu indikator kesuburan dan kesehatan tanah, karna bahan organik ini merupakan bahan makanan berbagai mikroba tanah yang bermanfaat dalam pelepasan hara dalam tanah yang dibutuhkan dengan tanah.
Tanah yang kaya akan bahan organik akan menjamin eksistensi makro fauna seperti cacing tanah. Seperti kita ketahui bahwa cacing tanah merupakan salah satu indikator kesuburan dan kesehatan tanah. Cacing tanah juga berperan dalam mengahasilkan nutrisi tanah berupa kotoran cacing (kascing) yang kaya bahan organik, asam amino, humat, hara mikro, dan lainnya. Kemudian lendirnya yang mengandung actinomycetes bermanfaat untuk kesehatan tanaman bahan organik tanah, KTK tanah, N-Total, P-tersedia, K-tersedia, Ca dan Mg dapat ditukar. Cacing tanah dapat meningkatkan ukuran dan kemantapan agregat tanah.
Sayangnya keberadaan cacing tanah yang kaya manfaat ini sudah sulit ditemukan akibat penggunaan bahan kimia sintetis yang berlebihan di perkebunan kelapa sawit yang membuat rendahnya kandungan C-organik didalam tanah dan terganggunya ekosistem didalam tanah.
Lantas apa hubunganya cacing tanah dengan tankos kelapa sawit?
Pada saat ini TTKS digunakan sebagai bahan organik bagi pertanaman kelapa sawit secara langsung maupun tidak langsung. Pemanfaatan secara langsung ialah dengan menjadikan TKKS sebagai mulsa, sedangkan secara tidak langsung dengan mengomposkan telebih dahulu sebelum digunakan sebagai pupuk organik. Untuk mempercepat proses dekomposisi TKKS kita memerlukan cacing tanah (lumbricus rubellus).
Pengomposan TKKS dengan bantuan cacing tanah akan mempercepat proses dekomposisi dan meningkatkan kandungan unsur hara pada pupuk organik yang dihasilkan. Hasil Pupuk organik
ini bermanfaat lebih baik dalan memperbaiki kualitas tanah. TKKS dikomposkan telebih dahulu sampai C/N kompos menjadi setengahnya (50%) dari CN ratio (tankos mentah) yaitu dari 70-80 menjadi 35-40. Aplikasi TTKS dalam bentuk kompos ini juga memberi manfaat lain yaitu tidak akan menjadi sarang atau breeding kumbang badak seperti jika aplikasi dilakukan dalam bentuk tankos mentah yang sangat berisiko menjadi breeding site kumbang badak apabila tumpukan tidak terkontrol ketinggiannya dengan baik.
Pupuk organik yang dihasilkan dengan bantuan cacing tanah diduga akan bermanfaat lebih baik dalam
memperbaiki kualitas tanah. Perbaikan sifat fisik, kimia, biologi tanah penting untuk pertumbuhan tanaman karena kualitas tanah akan sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Dalam pembuatan pupuk organik, cacing tanah (Lumbricus rubellus) memegang peranan penting yaitu sebagai dekomposer.
Cacing tanah ini mempunyai kemampuan merombak bahan organik sangat tinggi dan mampu memakan bahan organik 30% dari berat tubuhnya per hari. Salah satu jenis mikroba yang mampu menghidrolisis selulosa alami secara efektif, karena menghasilkan tiga komponen enzim, yaitu: selobiohidrolase, endoglukinase, dan glukosidase (Mala et al.,2001). Hal ini sangat diperlukan sekali dalam perombakan bahan organik yang banyak mengandung selulosa secara cepat karena kemampuan hifanya membalut dan menyelimuti tumpukan bahan yang dihancurkan.
Strategi pengomposan tankos agar lebih cepat, efektif dan serentak adalah dengan cara memberikan tanggung jawab afdeling untuk melakukan komposting sendiri setiap harinya, dimana volumenya diatur setiap hari sesuai tankos yang dihasilkan PKS. Sebagai contoh PKS yang mengolah 1.000 ton TBS per hari akan menghasilkan 200 ton tankos dan kemudian didistribusikan ke-14 afdeling (asumsi kebun 10.000 ha), sehingga setiap afdeling mendapat jatah jangkos yang harus dikomposkan sebanyak maksimal 15 ton.
Aplikasi kompos jangkos merata seluruh lahan (coverage area 100%) dalam perhitungan jangka panjang tidak hanya mengurangi tekanan penyakit tetapi juga meningkatkan efisiensi serapan hara tanaman yang pada akhirnya akan mengurangi biaya pemumpukan yang saat ini mencapai 60%-70% dari biaya produksi.
Semoga Bermanfaat.
Artikel ini disadur dari :
- https://mitrasuksesagrindo.com/
- https://bestplanterindonesia.com/
Tags: cahaya tani, distributor pupuk di padang, distributor pupuk mahkota pekanbaru, distributor pupuk npk super kota pekanbaru riau, distributor pupuk urea di pekanbaru, grosir alat pertanian pekanbaru, Gudang Pupuk Pekanbaru, harga pupuk di pekanbaru, harga pupuk di riau, harga pupuk dolomit di pekanbaru, harga pupuk kcl di pekanbaru, jual pupuk di pekanbaru, Supplier Pupuk di riau, supplier pupuk pekanbaru, toko alat pertanian terdekat, toko pertanian di padang, toko pertanian indonesia, toko pertanian organik, toko pertanian terbesar di jambi
Tips Jitu Undang Cacing Tanah Dengan Tandan Kosong (Tankos) Kelapa Sawit
Jamur Ganoderma sangat menyukai cuaca yang lembab, oleh karena itu sebaiknya para petani harus mewaspai jika sudah masuk musim penghujan.... selengkapnya
Pemberian aplikasi Pupuk Organik Biofungisida NOGAN pada tanaman dimulai dari benih dan juga pada bibitan terbukti mampu menjadikan tanaman tumbuh... selengkapnya
Bahan organik adalah seluruh senyawa karbon yang berada dalam tanah, baik berasal dari tanaman, hewan maupun mikroorganisme yang telah mati... selengkapnya
Budidaya kelapa sawit saat ini menjadi primadona usaha yang paling diminati disektor perkebunan. Hal ini tentu berkaitan dengan potensi produksi dan... selengkapnya
Pupuk Organik Biofungisida Nogan dan Vermibio Plus Berikut testimoni petani sawit yang telah menggunakan Pupuk Organik Biofungisida Nogan dan Vermibio... selengkapnya
Sobat RAS. Pasti sudah sering mendengar tentang pupuk hayati, biasanya orang akan menganggap bahwa pupuk ini sama halnya dengan pupuk... selengkapnya
Sobat RAS. Seperti yang kita ketahui bersama, setiap tanaman memerlukan pupuk untuk merawat tanaman dan menjaga kesuburan tanah. Pupuk yang... selengkapnya
Sobat RAS. Seperti yang kita ketahui bersama Kelapa sawit merupakan komoditi yang nihil limbah, semua bagian pohonya memiliki manfaat masing-masing. ... selengkapnya
Pupuk hayati sering kali dianggap sebagai pupuk organik. Anggapan ini tentu saja tidak benar karena kekeliriuan ini sering dianggap sepele,... selengkapnya
Sobat RAS, seperti kita ketahui jamur ganoderma adalah adalah penyakit utama kelapa sawit yang menyerang perkebunanan sawit di Indonesia. Awalnya... selengkapnya
Dekomposer EB DEC adalah biodekomposer berbahan aktif jamur pengurai bersifat termofilik yang diformulasi khusus untuk mendekomposisikan janjang kosong sawit, prinsip… selengkapnya
Rp 268.500Pupuk Organik Lumbrico Plus Pupuk Organik Lumbrico Plus adalah pupuk organik, dimana bahan organik yang digunakan adalah satu-satunya yang mengandung… selengkapnya
Rp 231.250Produk NOGAN TRICHO BASSIANA adalah biopestisida yang DAHSYAT, HANDAL dan RAMAH untuk mengendalikan hama insekta yang menyerang tanaman. Mengandung bahan… selengkapnya
Rp 160.000Biofungisida NOGAN adalah biofungisida berbasis Trichoderma spp, untuk tanaman pangan, holtikultura dan tanaman perkebunan seperti sawit, karet dan HTI. PENTING… selengkapnya
Rp 330.000NOGAN TRICHODERMA Sebagian besar jamur patogen maupun serangga pengganggu umumnya memiliki dinding sel yang terbuat dari chitin. Cara efektif mematikan jamur… selengkapnya
Rp 160.000Pupuk Organik Micorin adalah konsorsium jamur mikoriza arbuskular dan bakteri rizosfir/bakteri akar tanah untuk membantu akar tanaman meningkatkan penyerapan unsur hara dari… selengkapnya
Rp 680.000
Saat ini belum tersedia komentar.