Cara Mengobati Kelapa Sawit yang Terkena Ganoderma
Tulisan dimuat di Harian Medan Bisnis Edisi Senin, 19 Januari 2015 – http://mdn.biz.id/n/141678/
Oleh: Ir. Syarif Bastaman, M.Sc.
“Sudah ada sekitar 100 ribu hektare tanaman kelapa sawit khususnya generasi keempat yang terkena Ganoderma. Dan sekitar 50% tanaman kelapa sawit sudah dipastikan mati!”
Itulah penjelasan yang disampaikan Sekretaris PTPN IV Abdul Gani yang juga Sekretaris Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumut ketika menyampaikan makalahnya pada pertemuan seminar Ganoderma, yang digelar tahun lalu di Medan.
Masalah penyakit busuk pangkal batang (BPB) atau Ganoderma pada tanaman kelapa sawit bukanlah hal yang baru. Penyakit yang mematikan ini sudah cukup lama berkembang di Indonesia. Bahkan, menjadi isu nasional karena di Indonesia sekitar 20 juta petani hidup dari hasil perkebunan ini. Apalagi, menjadi komoditas ekspor yang utama. Begitupun, belum banyak yang bisa dilakukan sebagai upaya penyelamatan tanaman kelapa sawit dari serangan Ganoderma.“Umumnya, semua pihak sepakat penyakit ini masih sulit diatasi. Satu tubuh buah saja tumbuh pada batang sawit walau sebesar ujung jari, berarti 25 persen empulur sawit telah mengalami kerusakan,” ucap peneliti bidang Chemical Engineering, Direktur Riset dan Pengembangan PT Mitra Sukses Agrindo, Syarif Bastaman dalam obrolannya dengan MedanBisnis, akhir pekan lalu di Medan.
Menurut Bastaman, ibarat kanker, sudah mencapai stadium 3 atau 4 dan kelapa sawit tinggal menunggu kematiannya saja. Sedangkan bila infeksiGanoderma masih berada pada perakaran tanaman maka melalui perbaikan kesehatan lahan dengan memperbanyak musuh alamiseperti Trichoderma spp. tanaman sawit masih dapat diselamatkan.
Peneliti yang gemar menghadapi tantangan ini juga yakin bahwa pohon sawit yang sudah terserang Ganoderma tidak mustahil untuk disembuhkan. Pendekatan teori yang dapat dipakai menurutnya adalah melalui penghambatan biosintesa ergosterol.
Senyawa ergosterol adalah komponen utama pembentuk membran sel jamur termasuk jamur pathogen Ganoderma. Dengan terhambatnya biosintesa ergosterol, jamur Ganoderma akan mengalami kematian.
Baca Juga :SUKSES MENGENDALIKAN GANODERMA SAAT REPLANTING
Salah satu fungisida (anti jamur) yang diharapkan mampu menghambat senyawa ergosterol adalah fungisida berbasis bahan alam mengandung senyawa yang cara kerjanya miriphexaconazole, yang saat ini sedang dikembangkan oleh divisi Riset dan Pengembangan PT Mitra Sukses Agrindo sebagai produsen produk-produk berbasis bio.
“Hexaconazole adalah fungisida triazole sistemik yang berfungsi melindungi dan menyembuhkan/mengobati penyakit yang disebabkan oleh jamur pathogen seperti Ganoderma boninense, Ganoderma filipii, jamur akar putih, Phytophtora palmivora, dan lain-lain,” jelasnya.
Senyawa ini lanjut Bastaman, berupa padatan kristal putih, dengan titik cair/lebur sebesar 1110C, bersifat non-korosif dan non-phytotoxic. Senyawa ini sangat efektif mengatasi dan menyembuhkan (protective, curative, daneradicative) penyakit yang disebabkan oleh jamur pathogen baik jenis Ascomycetes maupun Basidiomycetes seperti Ganoderma.
Menurut Bastaman, cara kerja fungisida berbasis senyawa hexaconazole dalam mengatasi jamur pathogen Ganoderma adalah menghambat kerja ergosterol yang diproduksi oleh Ganoderma. Kemudian, menghambat sintesis dinding sel jamur Ganoderma, mengganggu fungsi dari membran sel Ganoderma, menghambat sintesis dari asam nukleat, menghambat sintesis protein, serta menghambat pembelahan inti sel Ganoderma.
“Cara kerja anti jamur tersebut memiliki tujuan utama untuk mendapatkan efek fungistatik dan fungisida. Dan, pengobatan anti jamur itu berdasarkan tujuan pengobatannya dikelompokan ke dalam golongan anti jamur yang bekerja sistemik dan anti jamur yang bekerja secara topical (organ bagian luar),” jelasnya.
Untuk anti jamur yang bekerja sistemik, biasanya digunakan untuk infeksi jamur sistemik seperti blastomikosis, histoplasmosis, candida, dan infeksi jamur lainnya. Sedangkan anti jamur yang bekerja secara topical hanya pada daerah lesi saja.
Menurut Bastaman,pengendalian secara komprehensif dapat dilakukan selain melalui penghambatan biosintesa ergosterol yang disuntikkan ke dalam jaringan batang sawit yang terinfeksi, juga melalui upaya perbaikan dan penyehatan lahan atau perbaikan agro ekosistem dengan memperbanyak musuh alami Ganoderma seperti Trichoderma spp.,kemudian mengembalikan bahan organik berupa kompos janjang kosong matang dan penggunaan kombinasi pupuk kimia dan pupuk organik bagi tanaman yang terinfeksi Ganoderma jelas Bastaman. # Junita Sianturi
Tags: Biofungisida Nogan, fungsi pupuk hayati, manfaat pelepah sawit, Nogan, nogan indonesia, nogan pekanbaru, pupuk hayati, pupuk nogan pekanbaru, pupuk organik artinya, pupuk organik cair, Pupuk Organik dan Pupuk Hayati, pupuk organik dari pelepah sawit, pupuk organik granule nasa, pupuk organik gresik, pupuk organik hayati, pupuk organik hayati cair, pupuk organik indonesia, pupuk organik kompos, pupuk organik nasa, pupuk organik nogan, pupuk organik untuk budidaya tanaman, pupuk organik untuk sawit
Cara Mengobati Kelapa Sawit yang Terkena Ganoderma
Pemberian aplikasi Pupuk Organik Biofungisida NOGAN pada tanaman dimulai dari benih dan juga pada bibitan terbukti mampu menjadikan tanaman tumbuh... selengkapnya
Musim hujan dapat menyebabkan perkara dalam hal pencucian nutrisi dari pupuk di tanah. Berikut tips untuk menghindarinya! Kegiatan penting sebagai... selengkapnya
Sobat Ras, Salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida adalah jamur Trichoderma sp. Mikroorganisme... selengkapnya
Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup di dalamnya dengan lingkungan. Ekosistem di tanah berarti hubungan antara makhluk hidup... selengkapnya
Sobat RAS, seperti kita ketahui jamur ganoderma adalah adalah penyakit utama kelapa sawit yang menyerang perkebunanan sawit di Indonesia. Awalnya... selengkapnya
TTKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit) di Indonesia adalah limbah padat pabrik kelapa sawit yang jumlahnya sangat melimpah. Jika dihitung produksi... selengkapnya
Pupuk Organik Biofungisida Nogan dan Vermibio Plus Berikut testimoni petani sawit yang telah menggunakan Pupuk Organik Biofungisida Nogan dan Vermibio... selengkapnya
Sobat Ras. Sering kita mendengar para ahli microbiologi membahas tentang pupuk organik yang dipasarkan harus dalam keadaan steril. Pada label... selengkapnya
Sobat RAS. Seperti yang kita ketahui bersama Kelapa sawit merupakan komoditi yang nihil limbah, semua bagian pohonya memiliki manfaat masing-masing. ... selengkapnya
Pupuk hayati sering kali dianggap sebagai pupuk organik. Anggapan ini tentu saja tidak benar karena kekeliriuan ini sering dianggap sepele,... selengkapnya
NOGAN TRICHODERMA Sebagian besar jamur patogen maupun serangga pengganggu umumnya memiliki dinding sel yang terbuat dari chitin. Cara efektif mematikan jamur… selengkapnya
Rp 160.000Pupuk Organik Lumbrico Plus Pupuk Organik Lumbrico Plus adalah pupuk organik, dimana bahan organik yang digunakan adalah satu-satunya yang mengandung… selengkapnya
Rp 231.250Produk NOGAN TRICHO BASSIANA adalah biopestisida yang DAHSYAT, HANDAL dan RAMAH untuk mengendalikan hama insekta yang menyerang tanaman. Mengandung bahan… selengkapnya
Rp 160.000Biofungisida NOGAN adalah biofungisida berbasis Trichoderma spp, untuk tanaman pangan, holtikultura dan tanaman perkebunan seperti sawit, karet dan HTI. PENTING… selengkapnya
Rp 330.000Pupuk Organik Micorin adalah konsorsium jamur mikoriza arbuskular dan bakteri rizosfir/bakteri akar tanah untuk membantu akar tanaman meningkatkan penyerapan unsur hara dari… selengkapnya
Rp 680.000Dekomposer EB DEC adalah biodekomposer berbahan aktif jamur pengurai bersifat termofilik yang diformulasi khusus untuk mendekomposisikan janjang kosong sawit, prinsip… selengkapnya
Rp 268.500
Saat ini belum tersedia komentar.